Kebhaktian Umum, 17 April 2009
Protokol : Bpk. Uu Dharmawan
Dhammapada : Ibu Soan Karuna Susanto (318 dan 319)
Dhammadesana : Romo Pannajayo
Penulis : Grace Chandra
Namo Buddhaya
Kebhaktian malam ini seharusnya diisi oleh Bhante Vimala akan tetapi karena sesuatu hal yang mendesak maka beliau tidak dapat hadir disini. Akhirnya, Romo Pannajayo yang mengisi dhammadesana malam in untuk menggantikan Bhante Vimala.
Romo mengatakan bahwa hari ini kita telah melakukan pelepasan kemelekatan. Pada malam hari ini kita tidak melekat dengan ruang Dhammasala. Walaupun karena sesuatu hal kita tidak dapat kebhaktian di dhammasala, tetapi kita tetap menjalani kebhaktian dengan khidmat. Apabila kita tidak melekat akan sesuatu maka jika hal itu tidak tercapai maka kita tidak akan kecewa. Jika kita tidak melekat dengan dhammasala maka kita tidak akan kecewa karena pada malam ini kita tidak kebhaktian di dhammasala.
Sesuai dengan topik seminar di alam sari, bahwa kita janganlah memiliki kemelekatan. Maka malam ini kita janganlah melekat dengan ruang dhammasala yang berac, dan nyaman itu. Pada dasarnya puja bhakti itu dapat dilakukan dimana saja. (walaupun tempat itu tidak memiliki altar). Romo Pannajayo juga menambahkan bahwa janganlah menganggap kejadian malam ini sebagai suatu hal yang celaka atau buruk. Pandanglah kejadian ini sebagai sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang membuat kita (umat Buddha) mulai belajar secara bertahap untuk mengatasi kemelekatan.
Kita sebagai manusia seharusnya mengetahui hakikat hidup kita yang sebenarnya sehingga hidup ini akan dapat dijalani dengan mudah. Jika kita diterpa suatu masalah atau karma buruk sebaiknya dhamma (ajaran Sang Buddha) dijadikan pegangan kita. Dengan dhamma suatu masalah dapat terselesaikan dengan baik dan bijaksana.
Demikianlah ringkasan kebhaktian umum malam ini. Semoga semua yang membacanya menjadi tenang, tentram, dan berbahagia. Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia. Sadhu…! Sadhu…! Sadhu…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar