Minggu, 12 April 2009

Sunarti : Iseng - Iseng Balik Kampung


Kebaktian Remaja, Sabtu 11 April 2009
Protokol = Devi
Dhammapada = Widya & Sulastri
Sharing Dhamma = Sunarti ( Sekretaris Sekber PMVBI Jabar )
Hai Mom..

Sunarti , Mahasiswi Universitas Maranatha Bandung, Jurusan Teknik Industri Salam tersebut membuka sharing Dhamma sabtu malam ini... Perkenalan tentang Sunarti diawali dengan kegiatan nya yang padat di Vihara Vimala Dharma Bandung sebagai Staff Bursa di Vihara tersebut. Kesan cendikiawan, sangat terasa apabila kita memasuki/mengikuti kebaktian vihara tersebut. Hal ini disebabkan lokasi vihara yang berdekatan dengan area kampus di daerah Bandung, Sehingga mahasiswa/i daerah dari seluruh Indonesia, berkumpul untuk ikut kebaktian di vihara Vimala Dharma. Bukan hanya Sunarti , anak Vihara Surya Adhi Guna yang semasa kuliah di Bandung, ikut kebaktian di Vihara Vimala Dharma, Grace, Dharma, Metta, Rina, Irvan, Metta dan banyak teman2 yang lain juga ikut kebaktian di tempat rantauan tersebut. Sharing dibuka dengan cerita mengenai ke isengan Sunarti semasa liburan kuliahnya
yang membosankan, seketika dibukannya Buletin BVD ( Buletin Vimala Dharma ) untuk mengisi waktu nya dengan hal bermanfaat, dilihat nya sebuah artikel yang cukup mempunyai pesan moral. Pada suatu malam minggu sepasang kekasih, janjian nonton di sebuah bioskop. Tepat jam 19.00 si wanita, sampai duluan di bioskop. Sesampai nya, ia langsung menghubungi si pria, memberitahu sang pria keberadaan nya di bioskop. Mengetahui hal tersebut si pria menyuruh si wanita untuk memesan tiket terlebih dahulu sambil menunggu nya, dan si wanita pun segera memesan tiket. Di dapat nya tiket nonton yang akan dimulai pukul 20.00. Dengan sabar menunggu, jam menunjukan pukul 19.30, sang pria tak kunjung datang, lalu wanita tersebut menelepon kembali si pria menanyakan keberadaan san pria, “Kamu sudah sampe mana?sayang sudah lama menunggu!”, si pria menjawab “Tunggu sebentar lagi saya sampai”. Mendengar pernyataan tersebut, sang wanita kembali menunggu. Jam menunjukan pukul 20.00 tepat, sang pria tak kunjung datang. Seketika wanita tersebut menjadi kesal, sangat kesal dan marah pada sang pria. Wanita tersebut berpikir, saya kesal, semua orang harus ikut kesal, wanita tersebut ingin membuat orang lain juga ikut kesal karena pikiran nya yang kalut. Seketika, ia berpikir, ingin membuat supir taksi dengan berpura-pura memesan taksi. “Taksi, saya butuh taksi, posisi saya di bioskop Gembira, jemput saya sekarang juga!!”.. “Baiklah bu, 15 menit lagi supir taksi kami akan menjemput ibu di lokasi”, jawan sang operator taksi. Setelah memesan taksi, perasaan sang wanita menjadi lebih senang karena sukses menipu supir taksi yang sekarang sedang melaju menuju lokasi nya, pikir nya, setelah supir taksi datang, ia akan bersembunyi, membuat supir taksi tersebut adalah hal yang diinginkannya. 15 menit berlalu, 20 menit, 30 menit, bahkan 1 jam telah berlalu, tapi supir taksi yang ia pesan tak datang juga. Karena hal ini sang wanita kembali menjadi sangat kesal, ia berpikir hari ini ia sangat sial, tertipu sampai 2 kali.. kesal juga sampai 2 kali... Keesokan paginya, wanita tersebut menonton sebuah berita mengenai kecelakaan supir taksi yang melaju terburu-buru menuju bioskop yang sama dengan yang wanita tersebut datangi. Seketika wanita tersebut terkejut dan sangat menyesal... Dari cerita ini, sama halnya dengan kehidupan kita sehari-hari yang sangat rentan dengan akibat dari pemikiran kita yang tidak panjang, seketika perbuatan yang kita lakukan tanpa pikir panjang, tak jarang merugikan pihak lain, walau sebenarnya niat kita tidak merugikan orang lain. Sunarti juga berpesan pada anak-anak remaja yang sebentar lagi lulus SMA, dan meneruskan ke perguruan tinggi. “sebaiknya tidak memilih jurusan karena saran orang lain, tapi dengan minat dan bakat yang kita miliki. Tentunya juga harus mempertimbangkan manfaat & prospek ke depannya. Jangan sampai salah jurusan.” Di Bandung, jauh dari orang tua, Sunarti sering kangen sama orang tuanya,mungkin semua temen2 yang lain juga gitu kali ya, kalo jauh dari orang tua. Suatu ketika, ada seorang anaka yang nakal, sehingga orang tuanya memarahinya, dan sang anak kabur dari rumah karena rasa kesalnya pada orang tuanya yang memarahinya. Beberapa jam kemudian ditengah jalan, sang anak bertemu dengan tukang bakmi yang baik hati. Melihat anak tersebut sedang menagis, tukang bakmi tersebut memberi semangkuk bakmi kepada anak tersebut. Anak tersebut berhenti menangis dan makan dengan lahap. Setelah habis, sang anak mengucapkan beribu2 terimakasih pada si tukang bakmi. Lalu tukang bakmi tersebut berkata pada sang anak “Saya hanya memberikan semangkuk bakmi sama kamu, lalu kamu berterima kasih seribu kali. Sudahkah kamu berterimakasih pada orang tua mu sekali saja, yang telah memberikan kamu ribuan mangkuk nasi dan bakmi? ”.. Cerita ini mengingatkan kita tentang jasa orang tua dan bakti kita. Mengenai bakti kepada orang tua, Sunarti menghimbau pada teman-teman di SAG untuk bisa mengucapkan terima kasih kepada orang tuanya. Sharing kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Semoga bermanfaat..

1 komentar:

  1. kayanya udah pernah baca neh,hehehehe
    soalnya dapet krman bvd rutin juga,
    semangat bu neneg jgn karokean aja ya, hehehehehe

    BalasHapus

Search