Kamis, 06 Agustus 2009

Romo Pannajayo : Kebahagiaan

Kebhaktian umum, 31 Juli 2009

Protokol : Bpk. Hasan
Penyalaan Lilin Altar : Bpk. Embeng Sutiono
Pembaca Dhammapada : Ibu Lilayani (Gatha 199 dan 200)
Dhammadesana : Romo Pannajayo
Penulis : Grace Chandra ( Facebook )

Kebhaktian umum terakhir di bulan Juli ini dihadiri sedikit umat. Banyak umat yang biasanya hadir dalam kebhaktian umum tidak hadir pada kebhaktian malam ini. Walaupun tidak terlalu banyak umat yang datang, kebhaktian tetap dimulai tepat Jam 18.30 WIB.
Pada malam ini Dhammadesana kembali diisi oleh Romo Pannajayo. Romo Pannajayo atau yang lebih sering kita kenal sebagai Romo Andri mengisi Dhammadesana malam ini dengan tema yang selalu kita perbincangkan dan cari dalam kehidupan sehari-hari kita. Apakah itu????. Ya.., itu tidak lain dan tidak bukan yaitu KEBAHAGIAAN.
Setiap hari, setiap orang dari berbagai kalangan yang berbeda agama, ras, suku atau bangsa selalu membicarakan kebahagiaan. Mereka semua termasuk diri kita sendiri sangat menginginkan kehidupannya selalu diliputi oleh kebahagiaan
Lalu seperti apakah kebahagian itu???. Setiap orang yang mendapat pertanyaan ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan berbagai versi jawaban yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh setiap orang mempunyai persepsi dan pandangan yang berbeda terhadap kebahagiaan itu sendiri.
Ada orang yang berkata dan berpikir dia bahagia kalau dia sudah memiliki uang banyak., akan tetapi ada yang berkata dan berpikir jika dia dapat hidup cukup pangan, sandang dan papan dia sudah berbahagia.
Menurut Dhammapada gatha 204 dikatakan bahwa “Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar. Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga. Kepercayaan adalah saudara yang paling baik. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi.” Bila kita kupas dan merenungi isi dari dhammapada ini maka kita akan mengerti bagaimana memperoleh kebahagiaan yang benar dan sejati.
Sebenarnya dalam kehidupan ada empat hal utama yang selalu diinginkan oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupannya agar hidupnya berbahagia yaitu:
1. Kekayaan
Orang selalu berpikr bahwa dengan memiliki kekayaan yang banyak ia akan berbahagia. Pemikiran ini adalah salah karena masih banyak di kehidupan kita orang-orang kaya yang hidupnya tidak berbahagia. Ada sebagian dari orang kaya yang memiliki rutinitas kehidupan yang padat sehingga tidak mampu beristirahat dan menikmati tontonan TV yang menyenangkan walaupun Ia memiliki TV yang besar dan mewah.
Sebenarnya orang yang berbahagia adalah orang yang dapat menikmati kekayaan yang dimiliki seberapapun besar atau kecilnya kekayaan yang ia miliki. Ia mampu menggunakan kekayaan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan untuk melakukan segala jenis kebajikan seperti berdana. Orang yang berbahagia juga adalah orang yang hidupnya terbebas dari utang. Orang yang memiliki banyak utang biasanya hidupnya tak tenang karena pikirannya tak tenang, selalu memikirkan utang-utang yang harus dilunasinya.
Oleh karena itu berbahagialah diri kita yang selalu merasa puas dengan kekayaan yang kita miliki. Berbahagialah diri kita yang mampu berdana sesuai dengan kemampuan kita. Dan berbahagialah diri kita yang terbebas utang.

2. Kekuasaan
Semua orang berpikit merasa bahagia jika memiliki kekuasaan yang tinggi. Mereka merasa dengan kekuasaan dan kedudukan yang tinggi maka dirinya akan dihormati dan dihargai oleh orang lain. Ternyata seseorang belum tentu dihormati dan dihargai oleh orang lain walaupun kedudukan mereka tinggi. Sebenarnya kita tidak perlu mempunyai kekuasaan tinggi untuk dihormati dan dihargai orang lain. Orang lain akan menghormati dan menghargai diri kita dari sikap dan moralitas kita.
Contoh pejabat tinggi yang mempunyai sifat sombong, semena-mena dan korupsi tidak akan dihargai oleh semua orang. Berbeda kondisinya dengan seorang rakyat biasa yang suka menolong dan menjaga susila akan dihormati walaupun ia tidak mempunyai kekuasaan.

3. Panjang Usia dan Sehat
Orang menginginkan panjang usia dan sehat. Hal ini dikarenakan seberapa besar apapun kekuasaan dan kekayaan yang kita miliki tak akan cukup berharga jika kita sakit-sakitan. Jika hidup kita sakit-sakitan maka kekayaan yang kita miliki hanyalah kita gunakan untuk berobat dan tidak dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat lainnya. Jika kita tidak memiliki panjang usia dan sehat maka kesempatan untuk berbuat bajik pun akan semakin sedikit saja.
Oleh karena itu jika kita menginginkan panjang usia dan sehat maka mulai saat ini janganlah melakukan pembunuhan terhadap makhluk hidup,. Banyak berbuat fangshen, donor darah dan kebajikan lainnya yang membantu kelangsungan hidup suatu makhluk hidup.

4. Jika Meninggal Terlahir Di Alam Surga
Sungguh bahagia diri kita jika meninggal nanti kita terlahir dialam surga. Jangan sampai diri kita mengalami kelahiran di alam neraka ataupun terlahir di alam manusia pada saat jangka usia manusia hanya mencapai usia sepuluh tahun. Semoga saja ketika masa manusia hanya mencapai umur sepuluh tahun kita dilahirkan di surga dan akan terlahir lagi di alam manusia pada masa Buddha Maitreya. Sangatlah beruntung dan berbahagianya diri kita jika hal ini terjadi pada diri kita.
Bila kita menginginkan hal tersebut maka pada kehidupan saat ini diri kita harus banyak melakukan kebajiakan, menjaga moralitas kita sehingga semua pintu neraka dan penderitaan tertutup untuk kita.

Demikianlah uraian mengenai konsep tentang kebahagiaan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sadhu..! Sadhu…! Sadhu…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search