Sabtu, 21 Maret 2009

Kebaktian - Sabtu, 21 Maret 2009

Protokol : Melisa
Lilin Altar : Yang-Yang
Dhammapada : Tommy syair ( 197,168,199 )
Dhammaduta : Grace Chandra

Tema : Apa pun yang kamu lakukan, pintu hati ku akan selalu terbuka untuk mu.

uraian:

Kebutuhan pokok hidup manusia adalah sandang, pangan, papan, mungkin kendaraan, handphone dan lain sebagainya..
selain hal2 yang disebutkan diatas, apa lagi yang paling penting?

satu hal yang paling penting dan paling dibutuhkan dalam kehidupan adalah CINTA KASIH. Semua orang bahkan semua makhluk membutuhkan cinta kasih..
cinta kasih yang tulus, seperti orang tua terhadap anaknya..

Dalam banyak kasus, kekurangan cinta kasih membuat kehidupan tidak berjalan dengan semestinya, banyak para remaja yang kekurangan kasih sayang, sehingga menjadi terlibat dalam pergaulan bebas, narkoba dan lain sebagainya..

Konflik rumah tangga memicu terjadinya kurangnya kasih sayang dari orang tua untuk anak-anaknya..
Tapi dengan renungan: "APA PUN YANG KAMU LAKUKAN, PINTU HATIKU AKAN SELALU TERBUKA UNTUK MU", kalimat ini menumbuhkan cinta kasih pada diri sendiri untuk semua orang.
"apa pun yang mama&papa lakukan, pintu hati saya akan selalu terbuka untuk mama dan papa"..
"apa pun anakku lakukan, pintu hati mama&papa akan selalu terbuka untuk kamu".
cerita berikut akan menambah pngertian tentang cinta kasih universal :



Berabad abad silam, tujuh orang bhikkhu tinggal di sebuah gua di sebuah rimba di suatu tempat di Asia, melakuakam meditasi cinta kasih tanpa syarat. Ada seorang bhikkhu kepala, saudara laki2-lakinya, dan sahabat karibnya. Yang keempat adalah musuh bhikkhu kepala:mereka tidak pernah bisa akur. Bhikkhu kelima adalah bhikkhu yang sangat tua, begitu rentanya sampai-sampai sewaktu-waktu bisa meninggal dunia. Yang keenam sakit berat-juga bisa meninggal kapan saja. Yang terakhir, ketujuh, adalah bhikkhu yang tak berguna. Dia mendengkur saat seharusnya bermeditasi, tidak bisa mengingat paritta, dan kalu pun ingat, dia mengguncarkannya dengan nada sumbang. Dia juga tidak bisa mengenakan jubahnya dengan pantas. Namun bhikkhu yang lain membiarkannya saja dan berterima kasih kepadanya karena mereka mengajarkan mereka untuk bersabar.

Suatu hari, segerombolan bandit menemukan gua tersebut. Gua itu sangat terpencil, sangat tersembunyi, sehingga mereka ingin mengambil alih gua itu untuk dijadikan markas. Jadi mereka berniat untuk membunuh semua bhikkhu tersebut. Akan tetapi, untunglah bhikkhu kepala sangat lihai berbicara untuk membujuk orang. Dia berhasil membujuk gerombolan bandit itu untuk membiarkan bhikkhu-bhikkhu itu pergi, kecuali satu orang, yang akan dibunuh sebagai peringatan kepada bhikkhu-bhikkhu yang lain untuk tidak mengatakan lokasi gua tersebut kepada siapa pun. Hanya itulah yang terbaik yang bisa dilakukan sang bhikkhu kepala.

Bhikkhu kepala dibiarkan sendirian untuk beberapa saat untuk membuat keputusan yang menyedihkan mengenai siapa yang akan dikorbankan, sehingga yang lainnya bisa pergi bebas.

Tatkala Grace menceritakan kisah ini di depan publik, Grace berhenti sebentar untuk bertanya kepada hadirin, “Baiklah menurut anda, siapakah yang akan dipilih bhikkhu kepala?” pertanyaan ini biasa nya Mengheningkan & menyegarkan anak-anak SAG yang sedang mengobrol atau mengantuk saat mendengarkan ceramah.
Grace mengingatkan para hadirin Bhikkhu kepala, saudara laki-laki nya, sahabat karibnya, musuh nya 2 bhikkhu yang sudah mau mati, serta bhikkhu yang tak berguna. Siapa yang akan dipilih oleh bhikkhu kepala?

Sebagian hadirin menjawab: bhikkhu yang sakit saja, karena sudah lama lagi usia nya, ada juga yang menyarankan bhkkhu yang sudah tua.

Setelah beberapa waktu, akhirnya Grace memberikan jawaban: “ Bhikkhu kepala tidak mampu memilih! ” Sebelum membaca buku membuka pintu hati Grace lebih memilih Bhikkhu kepala atau Bhikkhu yang sedang sakit.

Tapi Cinta kasih kepada saudaranya persis sebesar, tidak lebih tidak kurang, cinta kasihnya kepada sahabatnya, musuhnya, saudara laki-lakinya bhikkhu tua, bhikkhu sakit dan bhikkhu yang tak berguna itu. Bhikkhu kepala telah menyempurnakan arti kata-kata : “Pintu hati ku akan selalu terbuka untuk mu, apa pun yang kamu lakukan, siapa pun kamu.”

Pintu hati Bhikkhu kepala telah terbuka lebar, untuk siapapun, tanpa syarat, pintu hati nya pun terbuka lebar untuk dirinya sendiri. Itulah mengapa dia tidak mampu memilih antara diri nya sendiri dan orang lain.

Grace juga mengingatkan bahwa di ajaran agama kristen/katolik ada ungkapan “cintai tetanggamu seperti dirimu sendiri”. Tidak lebih dari diri mu sendiri dan memperlakukan orang lain seperti halnya diri sendiri dan sebaliknya.
Banyak sebagian orang berpikir bahwa bhikkhu kepala akan mengorbankan dirinya sendiri untuk dibunuh?Mengapa dalam budaya kita, kita selalu mengorbankan diri sendiri untuk orang lain dan menganggap hal ini sebagai kebaikan?Jika anda merasa sulit untuk berkata “pintu hatiku akan selalu terbuka untuk mu”, akan jauh lebih sulit untuk mengatakannya pada diri sendiri.

Orang sering bertanya apa kelanjutan kisah tersebut, sebenarnya tidak ada kelanjutan dari kisah ini, tapi Ajahn Brahm mereka-reka kelanjutan cerita ini.

Ketika Bhikkhu kepala menjelaskan kepada para bandit kenapa ia tidak mampu memilih antara dirinya sendiri dan yang lain, dan mejelaskan arti cinta kasih dan pemaafan seperti yang dijelaskan, semua bandit menjadi sangat terkesan dan terinspirasi sehingga mereka tidak hanya melepaskan semua bhikkhu tersebut, namun mereka bertobat dan menjadi bhikkhu.

Dikutip dari : Membuka pintu hati, Ajahn Brahm, Ehipassiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search