Senin, 11 Januari 2010
Janganlah pernah merasa takut jika mengingat akan kematian
Kebhaktian Umum, 11 Desember 2009
Protokol dan Penyalaan Lilin Altar : Romo Pannajayo
Dhammadesana : Anggota Sangha
penulis : Grace Chandra
Namo Tassa Baghavato Arahato Samma Sambuddhasa… (3 X)
Namo Sang Yang Adhi Buddhaya, Namo Buddhaya…!!!
Kebhaktian malam ini diisi dengan acara persembahyangan untuk memperingati 3 tahun meninggalnya Alm. Romo Pandita Karuna Atmaja dan memperingati 49 hari meninggalnya Alm. Bpk. Surya Pangadi. Dalam acara ini keluarga almarhum melakukan patidana guna melimpahkan jasa-jasa kepada Alm. Romo Pandita Karuna Atmaja dan Alm. Bpk. Surya Pangadi. Semoga dengan jasa-jasa kebajikan yang dilimpahkan almarhum dapat terlahir dialam yang berbahagia. Bebas dari segala penderitaan.
Ditengah-tengah proses acara persembahyangan, Yang Mulia anggota Sangha memberikan dhammadesana tentang “Kematian”. Y.M. Bhante mengatakan bahwa kematian adalah sunyata (suatu kebenaran). Oleh karena itu jika kita menyadari kematian berarti kitad apat dikatakan berbahagia karena mengenali dharma (kebenaran). Dengan begitu maka dapat dikatakan orang-orang yang berada dalam ruangan ini adalah orang-orang yang berbahagia. Berbahagialah karena sudah mengenal dan mengingat dharma.
Janganlah pernah merasa takut jika mengingat akan kematian. Orang yang merasa takut bila mengingat kematian maka ada sesuatu yang salah dalam dirinya. Sebenarnya terdapat berbagai manfaat jika kita mengingat kematian. Manfaat jika kita mengingat kematian adalah sebagai berikut:
- Sesibuk apapun diri kita dengan mengingat kematian kita telah mempraktekkan dhamma. Dhamma adalah suatu kebenaran dengan menyadari kematian adalah hal yang pasti dan sunyata maka kita telah mempraktekkan dhamma.
- Mengingat kematian akan menyadarkan kita akan kesunyataan
- Mengingat kematian akan menguatkan kita dalam mempraktekkan dhamma
- Mengingat kematian akan memotivasi kita dalam dhamma
- Mengingat kematian membuat aktifitas semakin baik dan berkualitas
- Mengingat kematian membuat kita akan selalu waspada. Seseorang yang ingat kematian, walaupun pekrjaanya sudah selesai dia akan tetap eling dan waspada sehingga membuat dirinya untuk selalu rendah hati.
- Dengan begitu mengingat kematian akan membuat diri kita tidak akan menyesal ketika kematian menghampiri diri kita
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimanakah mengingat kematian dengan cara yang baik. Sebenarnya ada 3 jalan untuk mengingat kematian dengan cara yang baik yaitu dengan jalan:
1. Yakinkanlah diri kita pasti mati
2. Kapan ku mati pasti ku tak tau
3. Bahwa setelah ku mati yang ku bawa hanyalah praktik dhamma, praktek tisarana kita lah yang akan menemani diri kita nantinya.
Demikianlah acara patidana pada kebhaktian umum 18 Desember 2009. Semoga ringkasan ini dapat membawa manfaat bagi bapak/ibu serta saudara/i sedhamma.
Sadhu..! Sadhu.,..! Sadhu..!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar