Perayaan Hari Asadha
Dhammadesana
disampaikan oleh : Y.M. Bhante Badra Putra
Tanggal
: Jumat, 19 Juli 2013
Tema
: Hiduplah sadar sepenuhnya.
Kenapa Hari Suci Asadha penting untuk diperingati? Menurut sejarah perayaan hari suci Asadha
dikenal ketika Buddha Gotama mulai mengajarkan Dhamma di Taman Rusa Isipatana
kepada lima orang pertapa (Pancavaggiya) yang dulu pernah bersama-sama beliau
melakukan kepertapaa dengan cara menyiksa diri secara ekstrim di hutan Uruvela.
Kelima pertapa tersebut bernama Kondanna, Bhaddhiya,
Vappa, Mahanama, dan Assaji.
Buddha Gotama mengajarkan kepad alima pertapa tentang
Empat Kebenaran Mulia / Cattari Arya Saccani dan dikenal dengan nama
“Dhammacakkhappavattana Sutta”. setelah kelima mendengarkan dhamma tersebut
merek a semua mencapai tingkat kesucian tertinggi yaitu Arahat. Saat itu juga terbentuklah Sanggha untuk pertama kalinya dan lengkaplah sudah
Triratna. Buddha, Dhamma, dan Sanggha.
Cattari Arya Saccani atau Empat Kebenara Mulia adalah
ajaran Sang Buddha mengenai :
1. Bahwa
kehidupan ini diliputi oleh adanya Dukkha / Penderitaan / Ketidakpuasan.
2. Dukkha
/ penderitaan ini disebabkan oleh Napsu Keinginan (Tanha).
3. Penderitaan ini dapat diakhiri atau dilenyapkan.
4. Jalan
menuju lenyapnya penderitaan.
Yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Buddha mengajarkan jalan melenyapkan penderitaan kepada
semua makhluk. Untuk itu kepada anggota
Sanggha dan umat
perumahtangga harus memurnikan batin mereka dengan menjalankan atau
mempraktekan Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Mengapa penderitaan
harus dilenyapkan? Karena pada dasarnya tidak ada satu orangpun yang mau
merasakan menderita, tentunya
semuanya menginginkan kebahagiaan. Untuk menjadi bahagia
ternyata tidaklah mudah
maka perlu latihan memahami Hukum Anicca/Ketidakkekalan. Bila sudah mampu
untuk memahami Hukum Ini maka akan
dapat merasakan bahagia.
Bagaimana cara
membahagiakan diri sendiri dan orang lain, yaitu :
Mengharapkan semoga semua makhluk berbahagia (termasuk diri sendiri), selalu
berpikir positif, hidup dengan sadar sepenuhnya, memiliki kerendahan hati,
kerelaan, dan welasasih (cinta kasih).
Hidup sadar sepenuhnya merupakan
satu-satunya jalan menuju kesucian batin. Hidup
sadar sepenuhnya artinya melihat dan memahami segala sesuatunya sebagaimana apa
adanya, bukan sebagaimana bisanya. Contoh hidup sadar sepenuhnya yaitu
mengamati napas masuk dan napas keluar setiap saat dan sadar sepenuhnya pada saat melakukan apa saja. dengan demikina maka kita
akan mendapatkan kebijaksanaan.
Dengan kebijaksanaan, kita akan dapat
mengerti mengenai Hukum Sebab Akibat. Dengan demikian kita akan dapat terlahir
di alam yang bahagia. Jangan suka mengeluh tentang kehidupan ini, sadarlah
hidup sepenuhnya. Sekian dari saya, semoga bermanfaat, akhir kata saya tutup dengan doa “Sabbe Satta Bhavantu
Sukhitatta, Semoga semua makhluk hidup berbahagia”.
Sadhu…..Sadhu…..Sadhu…
*Redaksi Buletin Setetes Embun
Be Happy :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar