Jumat, 02 Agustus 2013

Asadha 19 Juli 2013

Perayaan Hari Asadha

Dhammadesana disampaikan oleh : Y.M. Bhante Badra Putra
Tanggal : Jumat, 19 Juli 2013
Tema : Hiduplah sadar sepenuhnya.

Kenapa Hari Suci Asadha penting untuk diperingati? Menurut sejarah perayaan hari suci Asadha dikenal ketika Buddha Gotama mulai mengajarkan Dhamma di Taman Rusa Isipatana kepada lima orang pertapa (Pancavaggiya) yang dulu pernah bersama-sama beliau melakukan kepertapaa dengan cara menyiksa diri secara ekstrim di hutan Uruvela. Kelima pertapa tersebut bernama Kondanna, Bhaddhiya, Vappa, Mahanama, dan Assaji.
Buddha Gotama mengajarkan kepad alima pertapa tentang Empat Kebenaran Mulia / Cattari Arya Saccani dan dikenal dengan nama “Dhammacakkhappavattana Sutta”. setelah kelima mendengarkan dhamma tersebut merek a semua mencapai tingkat kesucian tertinggi yaitu Arahat.  Saat itu juga terbentuklah Sanggha  untuk pertama kalinya dan lengkaplah sudah Triratna. Buddha, Dhamma, dan Sanggha.
Cattari Arya Saccani atau Empat Kebenara Mulia adalah ajaran Sang Buddha mengenai :
1.    Bahwa kehidupan ini diliputi oleh adanya Dukkha / Penderitaan / Ketidakpuasan.
2.    Dukkha / penderitaan ini disebabkan oleh Napsu Keinginan (Tanha).
3.    Penderitaan ini dapat diakhiri atau dilenyapkan.
4.    Jalan menuju lenyapnya penderitaan. Yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Buddha mengajarkan jalan melenyapkan penderitaan kepada semua makhluk. Untuk itu kepada anggota Sanggha dan umat perumahtangga harus memurnikan batin mereka dengan menjalankan atau mempraktekan Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Mengapa penderitaan harus dilenyapkan? Karena pada dasarnya tidak ada satu orangpun yang mau merasakan menderita, tentunya semuanya menginginkan kebahagiaan. Untuk menjadi bahagia ternyata tidaklah mudah maka perlu latihan memahami Hukum Anicca/Ketidakkekalan. Bila sudah mampu untuk memahami Hukum Ini maka akan dapat merasakan bahagia.
Bagaimana cara membahagiakan diri sendiri dan orang lain, yaitu : Mengharapkan semoga semua makhluk berbahagia (termasuk diri sendiri), selalu berpikir positif, hidup dengan sadar sepenuhnya, memiliki kerendahan hati, kerelaan, dan welasasih (cinta kasih).
Hidup sadar sepenuhnya merupakan satu-satunya jalan menuju kesucian batin. Hidup sadar sepenuhnya artinya melihat dan memahami segala sesuatunya sebagaimana apa adanya, bukan sebagaimana bisanya. Contoh hidup sadar sepenuhnya yaitu mengamati napas masuk dan napas keluar setiap saat dan sadar sepenuhnya pada saat melakukan apa saja. dengan demikina maka kita akan mendapatkan kebijaksanaan.
Dengan kebijaksanaan, kita akan dapat mengerti mengenai Hukum Sebab Akibat. Dengan demikian kita akan dapat  terlahir di alam yang bahagia. Jangan suka mengeluh tentang kehidupan ini, sadarlah hidup sepenuhnya. Sekian dari saya, semoga bermanfaat, akhir kata  saya tutup dengan doa “Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, Semoga semua makhluk hidup berbahagia”.

Sadhu…..Sadhu…..Sadhu…

*Redaksi Buletin Setetes Embun

Be Happy :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search