Protokol : Sdri. Silvia Indra Jaya
Penyalaan Lilin Altar : Romo Pannajayo
Pembacaan Dhammapada : Ibu Vinah
Dhammadesana : Y. M. Bhante Athadiro
Penulis : Grace Chandra ( Facebook )
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa…. (3X)
Namo Buddhaya...!
Pada awal Dhammadesananya, Y. M. Bhante Athadiro mengatakan kepada kami semua yang hadir disini untuk selalu bersyukur dan berterima kasih karena pada hari ini kami masih hidup di dunia ini. Y. M. Bhante berkata, “Pada saat terbangun tidur dipagi hari kita harus mengucapkan syukur dan terima kasih karena kita dapat terbangun dari tidur dan masih dapat hidup untuk kembali menjalankan aktifitas sesuai dengan rencana kita. Ada diantara kita yang tidur di malam hari dan di pagi hari dia tidak terbangun lagi. Ia tertidur untuk selama-lamanya.” Ketika bangun dari tidur sebaiknya kita ucapkan rasa terima kasih kepada semua makhluk dengan mengatakan “Semoga semua makhluk hidup berbahagia.” Hal ini dikarenakan kita dapat hidup berkat jasa-jasa semua makhluk hidup yang ada di dunia ini.
Saat sebelum tidur, sering kali kita berpikir tentang apa saja yang akan kita lakukan keesokan hari. Kita menata rencana-rencana brilian agar kita dapat memperoleh kebahagiaan. Akan tetapi terkadang ada diantara kita yang tidak dapat terbangun lagi di pagi hari sehingga ia tidak dapat menjalankan rencananya untuk melakukan rencananya dalam menggapai kebahagiaan.
Jika kita selalu berpikiran untuk selalu mencari dan mencari kebahagian maka kita akan selalu merasa kecewa karena selalu terlambat dalam menggapai kebahagiaan. Contoh tipe orang yang suka mencari kebahagiaan adalah seperti ini. Ketika kecil dia berpikir jika dia lulus sekolah ia akan bahagia dan ternyata ketika sudah lulus dia merasa tak bahagia, ia merasa belum puas dengan keadaan yang ia miliki. Akhirnya ia berpikir kalo nanti ia sudah bekerja dan sukses maka ia akan bahagia. Akan tetapi kembali terulang lagi kejadian seperti yang sebelumnya yaitu ia tidak bahagia walaupun ia sudah bekerja dan sukses. Ia merasa kesuksesannya masih belum cukup, ia merasa tidak puas dan akhirnya kebahagiaan tidak tercapai juga.
Bila pencarian kebahagiaan seperti yang telah diungkapkan sebelumnya adalah salah, lalu jalan apa yang kita perlu kita lakukan dalam mencapai kebahagiaan??. Ternyata jawabannya cukup sederhana yaitu “KONDISIKAN PIKIRAN ANDA UNTUK SELALU BERBAHAGIA. HIDUPLAH SAAT INI.” Iya.., itulah yang harus kita lakukan agar dapat berbahagia. Kebahagiaan sebenarnya tidak usah dicari karena sebenarnya kebahagiaan selalu ada di dalam pikiran kita. Kondisikan pikiran anda dalam kondisi-kondisi yang membangun kebahagiaan maka anda akan selalu merasakan kebahagiaan.
Sebagai contoh ketika kita dicubit atau dimarahi oleh orang yang anda kasihi (misalnya pacar, suami/istri tercinta) maka kita tidak akan marah mungkin malah akan tersenyum bahagia. Bandingkan kondisinya jika yang mencubit kita adalah orang yang tidak anda kenal atau orang yang kita tidak suka maka reaksi kita tentunya akan marah dan membenci orang tersebut. Lalu mengapa aksi yang sama tapi menghasilkan hasil yang berbeda??. Hal ini disebabkan karena pada saat dicubit oleh orang yang kita kasihi, pikiran kita sudah kita penuhi oleh hal-hal yang menyenangkan. Sedangkan pada saat dicubit oleh orang yang tidak kita kasihi, kita sudah memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang tidak yang menyenangkan.
Oleh karena itu mulai dari sekarang selalu kondisikan pikiran kita semua dengan sesuatu hal yang baik-baik dan menyenangkan sehingga kita selalu merasakan kebahagiaan. Di saat kita kesal atau marah dengan seseorang /sesuatu maka sebaiknya kita ambil nafas kebahagiaan dan kegembiraan sejenak. Tarik nafas dengan rasa yang dipenuhi kebahagiaan dan kegembiraan. Dengan melakukan hal ini maka dapat dipastikan pikiran yang tadinya sudah diliputi oleh kekesalan dan kejengkelan seketika berubah menjadi tidak kesal dan tidak membenci lagi. Semua ini dapat terjadi karena sebenarnya pikiran itu tidak dapat mendua. Ketika pikiran berpikir tentang hal-hal yang menyenangkan maka pikiran tidak dapat memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hakikatnya pikiran itu tidak dapat berpikir tentang kebahagiaan dan penderitaan secara bersamaan.
Latihlah pikiran kita untuk selalu menghasilkan kondisi-kondisi yang berbahagia. Janganlah kita hidup seperti “Saklar Lampu”. Saklar lampu hanya dapat menunggu menyala jika ada seseorang yang menekan saklar tersebut. Maksud dari peumpamaan ini adalah kita jangan berbahagia kalau kita telah mendapatkan sesuatu. Kalau bisa diri kita selalu bahagia walaupun disaat kita tidak mendapatkan apa-apa.
Demikianlah resep untuk menggapai kebahagiaan dalam hidup ini. Semoga resep ini selalu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah obat tidak akan berguna jika kta hanya memiliki saja. Milikilah obat itu dan telanlah obat tersebut maka kau akan segera sembuh dari penyakit. Semoga ringkasan ini bermanfaat bagi kita semua. Sadhu…! Sadhu… ! Sadhu…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar