Senin, 21 Desember 2009
4 hal untuk merubah pola hidup kita
Kebhaktian umum, 04 Desember 2009
Protokol : Romo Pannajayo
Pembaca Dhammapada : Ibu Encun Sukanta (Gatha 176 dan 177)
Dhammadesana : Y. M. Bhante Suddhasano
penulis: Grace Chandra
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa (3x)
Namo Sang Yang Adhi Buddhaya, Namo Buddhaya…!
Saat ini orang sibuk membicarakan masalah kiamat 2012. Isu seperti ini sebenarnya mengingatkan kita untuk segera mungkin memupuk kebajikan. Kita harus semakin bersemangat memanfaatkan apa yang kita miliki untuk berbuat baik.
Hidup dengan selalu membina diri agar selalu menjadi manusia yang lebih mulia sangatlah sulit. Malam ini Y. M. Bhante memberikan dhammadesana tentang empat hal yang harus kita lakukan untuk merubah pola hidup kita. Keempat hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mencegah hal-hal buruk yang belum ada diri kita
Contohnya yaitu jika diri kita yang bukan tipe suka marah-marah jangan sampai berubah menjadi suka marah-marah. Kita harus menjauhkan diri hal-hal yang buruk. Hal ini dapat dicapai dengan meditasi dan fangshen. Meditasi membuat diri kita selalu sadar dan mawas diri sehingga jika ada hal-hal buruk yang mendatangi diri kita maka kita akan tersadar untuk segera menjauhinya, Sedangkan fangshen membuat diri kita akan dipenuhi oleh cinta kasih sehingga kita dapat terbebas dari rasa memmbenci. Fangshen juga membuat diri kita selalu terlindung oleh kebajikan yang kita perbuat. Semakin banyak kita menolong orang maka akan semakin banyak kita terlindung oleh kebajikan.
2. Menghilangkan kebiasaan buruk yang sering kita lakukan
Contoh: jika kita memiliki kebiasaan buruk yaitu mudah mengantuk maka kikis dan hilangkanlah kebiasaan buruk ini. Mengantuk berarti kesadaran kita lemah dan orang yang memiliki kesadaran lemah akan membuat diri kita cepat mati. Contohnya saja jika kita kesadaran lemah mungkin ketika menyebrang jalan kita akan mati tertabrak oleh kendaran yang lalu lalang. Kesadaran lemah membuat kita kurang berhati-hati dalam melakukan suatu kegiatan.
Sesuai dengan Buddha katakana, “Orang yang sadar adalah orang yang hidup sedangkan orang yang tidak sadar dapat dikatakan tidak hidup walaupun sebenarnya dia hidup.”
3. Menambah kebajikan yang belum pernah dilakukan
Contohnya orang yang tidak suka meditasi menjadi suka meditasi. Hidup sebagai manusia adalah sangat sulit. Oleh karena itu lakukan kebajikan saat ini juga karena siapa tahu esok hari kematian menjemput kita!.
4. Mengembangkan kebajikan yang sudah ada
Bagi orang yang sudah sering bermeditasi sebaiknya lebih baik lebih ditingkatkan lagi. Kita haruslah meningkatkan kebajikan yang ada didalam diri kita.
Seperti yang telah kita sering dengar bahwa: “Oleh diri sendiri kita berbuat kebajikan, oleh diri sendiri kita ternoda, oleh diri sendiri kita berbuat kebajikan dan oleh diri sendiri kita mecapai kesucian. Semua hal yang terjadi adalah karena oleh diri kita sendiri. Diri kitalah yang menentukan apakah diri kita akan menjadi orang yang baik atau tidak.
Dewa kematian tidak mungkin datang mengetuk pintu untuk memberitahukan kematian kita. Oleh karena itu jangan menunda-nunda kebajikan sebelum kematian menjemput kita. Apabila seseorang mencintai diri sendiri maka mulai sekarang dia akan menjaga diri sebaik-baiknya. Menjaga diri dengan selalu menghindari segala perbuatan jahat dan selalu mendekatkan diri dengan kebajikan. Oleh karena itu jika sayang dan mencintai diri kita sendiri maka perbanyak dan kembangkan kebajikan dalam diri kita.
Y. M. Bhante juga bercerita tentang “Cacing dan Kotorannya”. Pada cerita ini dikisahkan ada seekor cacing yang sangat menyukai tinggal di dalam kotoran. Walaupun kotoran sangat bau dan kotor tetapi sang cacing sangat menyukai makan dan hidup di dalam kotoran tersebut. Diri kita janganlah seperti cacing ini. Janganlah menjadi manusia yang apabila sudah diberitahu/diceramahin untuk meninggalkan kebiasaan buruk (kotoran) tapi tetap tidak mau!. Kita selaku manusia yang mulia seharusnya menjauhi kebiasan buruk (kotoran) dan merasa jijik dengan kebiasaan buruk (kotoran).
Demikianlah ringkasan kebhkatian umum, 04 Desember 2009. Semoga bermanfaat.
Sadhu...! Sadhu…! Sadhu…!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar