Rabu, 27 Februari 2013

Kebaktian Remaja 2 Februari 2013

Kebaktian Remaja 
Sabtu, 2 Febuari 2013
Protokol : Dwi
Penyalahan Lilin Altar : Eka
Dhammapada : Radita & Gebi
Penceramah : Romo Tanti Guna
Penulis: Yessica
Tema: penyebab berpindah keyakinan (Agama).
Pada hari sabtu ini merupakan malam yang berbahagia untuk kita semua, hal ini dikarenakan pada kebaktian malam hari ini kita kedatangan seorang Romo dari Karawang yang sudah tidak asing lagi untuk umat Vihara Surya Adhi Guna ini, Romo tersebut adalah Romo Tanti Guna. Pada kebaktian kali ini umat yang hadir terlihat cukup banyak mereka semua bersemangat datang ke vihara untuk bersama-sama belajar Dhamma. Pada kesempatan ini Romo menjelaskan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang sudah sejak lama menjadi dilema dan sering terjadi dikalangan umat Buddha. Kejadian tersebut adalah kejadian pindah keyakinan (Agama), banyak umat Buddha yang sejak kecil mungkin sejak SD hingga SMA ia rajin untuk pergi ke Vihara dan aktif dalam organisasi dan kegiatan lainnya, tetapi ketika beranjak dewasa atau ketika melanjutkan sekloah keperguruan tinggi dan harus berada di luar kota misalnya seperti di Bandung atau Jakarta ia menjadi berpaling atau berpindah untuk meyakini Agama tetangga, hal ini mungkin juga di sebabkan oleh lingkungan semasa kuliah. Selain itu ada beberapa penyebab yang dapat membuat seseorang berpindah keyakinan. 
Sebelum Romo menjelaskan lebih lanjut, Romo mencoba untuk bertanya mengenai penyebab seseorang dapat berpindah keyakinan, kepada umat yang hadir. Jawaban dari umat yang hadir diantaranya adalah pasangan (pacar) yang berbeda Agama, lalu ada juga yang menjawab ikut-ikutan teman dan lain sebagainya. Jawaban dari para umat yang hadir itu semua benar. Tetapi selain itu faktor sekolah tempat anak-anak belajar pun menjadi salah satu pengaruh, pada saat ini banyak sekolah-sekolah swasta saat ini yang dalam kurikulum pelajarannya mengajarkan Agama yang bukan Agama Buddha melainkan Agama yang dimiliki yayasan sekolah tersebut selai itu adanya juga diskriminasi untuk murid yang tidak memiliki agama yang sama dengan agama sekolah tersebut. Dengan demikian lama-kelamaan pola pikir anak-anak yang bersesekolah di sekloah tersebut akan tercampur dengan pemahama-pemahaman Agama tersebut. Hal ini sudah terbukti dengan banyak pola pikir atau pemahaman yang sudah tidak sesuai dengan ajaran Agama Buddha, sebagai contoh Romo tanti mengajukan pertanyaan “siapa yang tidak takut terhadap hantu atau makhluk halus? Kalo ada yang berani kita matiin lampunya nih ya…” pertanyaan tersebut diajukan kepada umat-umat yang hadir, para umat hanya tertawa dan tidak ada yang berani untuk menjawab. Lalu Romo melanjutkan menjelaskan bahwa sebenarnya uamat-umat yang hadir merasakan takut jika melihat makhluk halus. Pola pikir tersebut tidak lah sesuai dengan pola pikir umat Buddha, hal ini dikarenakan sudah jelas bahwa seharusnya umat Buddha tidak lah harus merasa takut terhadap hal yang seperti itu, di dalam parita Etavatta di jelaska pada bait ke 2, bahwa kita seharusnya mendoakan bahwa semoga makhluk-makhluk halus pun dapat turut merasakan kebahagiaan, jadi mengapa harus merasa takut.
Tetapi ada penyebab yang lebih untama dari pada apa yang di sebutkan oleh umat-umat tersebut. Penyebab utama dari seseorang umat Buddha berpindah keyakinan kepada keyakinan tetangga adalah karena ia kurang memahami dan mengerti mengenai ajaran Buddha yang sesuangguhnya. Romo mengatakan untuk mencoba mengerti ajaran Buddha mulailah dari hal-hal yang sederhana, mulailah coba untuk memahami arti dari parita-parita yang sering kita bacakan pada saat kebaktian. dengan kita mengerti dan memahami maka kita akan memiliki pondasi yang kuat. Ketika kita punya pondasi keyakinan yang kokoh dan kuat walau di terpa badai yang kuat kita akan tetap berdiri tegak. bergaul dengan siapa pun yang walau pun beragama berbeda dengan kita, kita senantiasa tidak akan ikut terpengaruh dan tetap dapat bersosialisasi dengan baik, hal ini dikarenakan kita memiliki pemahaman yang benar dan kita mengerti ajaran Buddha yang sebenarnya. 
Untuk meningkatkan pemahaman dan pengertian mengenaai ajaran Buddha romo juga menjelaskan bahwa sangatlah penting untuk remaja-remaja Buddhist saat ini untuk mengikuti acara-acara pelatihan diri. sangat baik jika saat waktu liburan sekolah di manfaatkan untuk mengikuti pelatihan diri yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengertian mengenai inti dari ajaran Buddha, dengan mengikuti pelatihan diri itu berarti kita tidak menyinyiakan waktu yang berharga. dibandingkan dengan saat libur sekolah di habiskan untuk pergi jalan-jalan yang pada akhirnya hanya akan menghabis-habiskan uang dan hanya membawa kebahgaiaan yang hanya sesaat, tetapi jika kita menghabiskan waktu libur sekloah dengan mengikuti pelatihan diri maka kita bukan hanya mendapatkan pemahaman saja tetapi kita pun akan mendapatkan kebahagiaan yang dirasakan tidak hanya sesaat saja, tetapi dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama dan juga membawa manfaat, bukannya hanya itu saja tetapi kebahagiaan itu pun akan dirasakan oleh kedua orang tua kita yang merasakan suatu kebanggaan tersendiri. 
Selain itu Romo juga mengatakan bahwa ketika kita sudah mampu untuk memahami inti dari ajaran Buddha maka kita akan dapat merasakan bahwa dhamma ajaran Buddha itu memang indah pada awalnya, pertengahanya dan juga pada akhirnya. diakhir Dhammadesana yang di sampaikan oleh Romo Tanti Guna pada malam hari ini beliau berpesan bahwa kita semua harus dapat menjadi umat Buddha yang benar-benar umat Buddha, dengan cara memahami dan juga mempraktekan apa yang telah di mengerti. 
Semoga bermanfaat....
Semoga semua makhul berbahagia.....
Sadhu 3x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search